Moeldoko Sebut 12,5 Persen UMKM di Bali Bertahan saat Pandemi, Ternyata Ini Kuncinya
bali.jpnn.com, GIANYAR - Pelaku usaha harus rajin membuat lompatan atau inovasi agar bisa bertahan dalam kompetisi
Terlebih lagi, lanjut Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko, pasar global berada dalam kondisi yang tidak pasti.
"Jangan berpikir flat, nanti ketinggalan. Pandemi Covid-19 sudah memberikan pelajaran bagi kita untuk melakukan inovasi dan tidak hanya mengandalkan satu komoditi saja," ujar Moeldoko, saat bertemu pelaku UMKM Bali, di Gianyar, Sabtu (19/3).
Mengutip data Bank Indonesia (BI) Bali, 87,5 persen UMKM di Bali terdampak krisis pandemi. Sementara, 12,5 persen sisanya mampu bertahan dan beradaptasi, bahkan berkembang.
Masih terkait data tersebut, Moeldoko menyebutkan mereka bisa bertahan karena melakukan pemasaran secara digital dan melakukan penambahan produk.
"Ini yang saya maksud dengan melakukan lompatan," kata Moeldoko.
Baca Juga:
Moeldoko menegaskan pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk pemberdayaan UMKM, termasuk mendorong ekosistem digital guna meningkatkan akses pasar.
Panglima TNI Periode 2013-2015 ini juga membeberkan terjadi kenaikan harga barang dan biaya logistik akibat kelangkaan kontainer dan ruang untuk shipment atau pengiriman.
Moeldoko menyebut sebanyak 12,5 persen pelaku UMKM di Bali mampu bertahan di tengah masa sulit pandemi, ternyata ini kuncinya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News