Wagub Cok Ace Prihatin Gepeng dan Pangemen Kian Sesaki Denpasar, Sebut Fakta Ini
bali.jpnn.com, DENPASAR - Belakangan hampir di setiap simpang traffic light di seputaran Kota Denpasar dijejali gelandangan-pengemis (gepeng) dan pengamen.
Pemprov Bali menyebut gejala ini imbas pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Gepeng maupun pengamen hampir dari semua kalangan usia ini umumnya merupakan masyarakat asli Bali dari beberapa daerah pedesaan di Bali.
Kendati pemandangan ini sudah lazim sesekali terlihat sebelum pandemi Covid-19, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace menyebut jumlahnya kian signifikan.
"Selama Covid-19 ini kalau kita perhatikan di perempatan-perempatan traffic light, ini makin banyak (gepeng-pengamen, red), ini menjadi PR (pekerjaan rumah, red) kita bersama untuk diatasi," ungkap Wagub Cok Ace kemarin.
Menurut Cok Ace, situasi ini merupakan imbas dari melonjaknya angka pengangguran akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
"Kita lihat secara umum dulu, angka pengangguran di Bali meningkat 4 koma sekian persen dari 1,2 persen menjadi 5,6 persen setelah pandemi, itu pun statistik tahun lalu," sebutnya.
Dengan meningkatnya angka pengangguran ini, menurut mantan Bupati Gianyar ini akhirnya berdampak pada lonjakan jumlah gepeng dan pengamen di jalanan.
Wagub Cok Ace prihatin keberadaan gepeng dan pengemis di Kota Denpasar. Wagub sebut fakta pandemi covid-19 dan meningkatnya angka kemiskinan jadi penyebabnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News