Petani Rumput Laut Nusa Penida Semringah Harga Naik, Tinggal Ini Masalahnya

Minggu, 26 September 2021 – 09:31 WIB
Petani Rumput Laut Nusa Penida Semringah Harga Naik, Tinggal Ini Masalahnya  - JPNN.com Bali
Nyoman Muliastika, salah seorang petani rumput laut asal Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida saat dikunjungi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. (Istimewa)

“Sekarang mudah sekali. Tinggal WA (WhatsApp), pengepul langsung datang,” bebernya.

Hanya saja ia yang membudidayakan rumput laut di perairan Bias Munjul, Lembongan mengaku dihadapkan pada hama penyerang rumput laut berupa lumut.

Akibat ditempeli lumut, rumput laut milik Muliastika membusuk.

Untuk mengurangi kerugian, dia harus mengecek kondisi rumput lautnya dan melepas lumut-lumut yang menempel setiap harinya.

“Kalau lumutnya sedikit, tidak apa-apa.

Kalau cukup banyak, rumput lautnya bisa mati,” kata Muliastika.

Selain serangan lumut, menurutnya pertumbuhan rumput laut juga cukup lambat belakangan ini.

Biasanya rumput laut tampak sudah besar saat berusia 30 hari.

Petani Nusa Penida semringah harga rumput laut naik dibanding sebelum pandemi covid-19 datang. Tinggal serangan lumut yang membuat petani kewalahan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News