Mess Pramuka dan PLN Tak Layak, Isoter Pasien OTG di Poltrada Bali dan Hotel POP

“Data keterisian bed pada dua lokasi Isoter ini akan terus berubah seiring terus bertambahnya pasien yang sembuh dan terkonfirmasi Covid-19,” kata Susila.
Sekda Tabanan menambahkan kebijakan isoman ke Isoter terus dilakukan untuk menekan angka kasus positif pada klaster keluarga.
Namun, kebijakan ini memberikan pengecualian kepada beberapa penyintas.
Di antaranya, ibu hamil, anak-anak, bayi, orang lanjut usia yang terbatas mobilitasnya, orang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas, serta orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
"Terhadap orang-orang dengan berkebutuhan khusus seperti itu tentu ada pengecualian. Tidak diwajibkan sepenuhnya mengikuti isolasi terpusat. Kecuali kalau mau, ya tidak masalah," jelasnya.
Terhadap penyintas dengan kebutuhan khusus ini, kata dia, masih diperkenankan melakukan isoman. Itupun dengan sejumlah catatan dan penilaian dari Satgas di tingkat desa.
"Catatannya, isolasi mereka diawasi Satgas Gotong Royong. Dipastikan tidak terjadi kontak dengan lainnya.
Tempat isolasinya aman, tidak memungkinkan terjadinya kontak dengan orang lain. Ini satgas di desa yang menentukan," pungkasnya. (rb/uli/JPR)
Satgas tak lagi memanfaatkan mess diklat pramuka dan wisma PLN untuk tempat isolasi terpusat. Satgas fokus memanfaatkan kampus Poltrada Bali dan Hotel POP
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News