91 Persen Pasien Meninggal di Bali Belum Vaksin, Mayoritas Karena Penyakit Gula
bali.jpnn.com, DENPASAR - Satgas Covid-19 Bali melaporkan pasien yang meninggal karena terpapar virus corona per Jumat (30/7) kemarin mencapai 2.117 orang (2,82 persen).
Berdasar analisis Satgas, tingginya angka kematian covid-19 di Bali lantaran masih banyak warga, terutama pasien yang belum vaksin.
Angka meninggal pasien covid-19 yang belum divaksin mencapai 91 persen. Sementara sisanya sudah divaksin.
Gubernur Bali Wayan Koster kepada awak media Jumat (30/7) mengatakan, penyebab tertinggi pasien meninggal karena memiliki penyakit bawaan (komorbid).
Angkanya mencapai 63 persen. Sedangkan sisanya bukan karena komorbid. Dari 63 persen angka komorbid, penyakit gula (diabetus melitus) jadi penyumbang tertinggi kematian.
Disusul penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) sebanyak 17,9 persen, penyakit gagal ginjal 17,9 persen, penyakit jantung 11,1 persen, penyakit paru-paru 9,3 persen, dan sisanya karena jenis penyakit lain.
Menurut Koster, untuk mempercepat penanganan covid-19 di Bali, Satgas kian gencar melakukan tracing dan testing.
Minimal 8 orang kontak erat untuk setiap satu kasus baru covid-19. “Target tracing sebanyak 8.000 – 10.000 orang per hari, dinamis sesuai dengan kasus baru yang muncul dalam satu hari,” ujar Gubernur Koster dikutip dari Radarbali.id.
Satgas Covid-19 Bali melaporkan 91 persen pasien meninggal di Pulau Dewata lantaran belum disuntik vaksin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News