PGN Bali Sebut AMP Tak Konsisten, Izin Pukul 10.00 Aksi Pukul 06.00, Gus Yadi: Kami Terluka

AMP menuding pemerintah Indonesia telah melakukan praktik kolonialisme di tanah Papua, sehingga menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat Bumi Cendrawasih.
Aksi itu mengundang ormas yang melakukan aksi tandingan mendidih.
Mereka tidak terima negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diinjak-injak oleh AMP Komite Bali yang sejak awal gerakan konsisten menuntut Papua merdeka.
Massa AMP Bali diadang pertama kali di depan areal SPBU oleh sejumlah anggota ormas sebelum mal Plaza Renon, Denpasar saat massa AMP mulai berorasi.
Saling dorong dan luapan sumpah serapah antara tiga kelompok massa tak terhindarkan yang berlangsung hingga belasan menit.
Tak terima aksinya direcoki dan dibubarkan paksa oleh massa ormas dan pecalang, massa AMP Bali mulai beringas dan melakukan perlawanan fisik.
Pariyadi alias Gus Yadi menyatakan bahwa ketika didorong mundur oleh aparat, anggota AMP melempari batu dan memukul dengan bambu dan busur yang sudah disediakan di dalam mobil komandonya.
"Dan akhirnya kita lakukan perlawanan.
PGN Bali menyebut aksi AMP Tuntut Papua Merdeka tidak konsisten, izin pukul 10.00 aksi pukul 06.00, Gus Yadi menyebut anggotanya banyak yang terluka
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News