Koster Digendong Umat Hindu & Muslim Sumberklampok, Senang Konflik Agraria Berakhir
Made Adnyana juga mengaku warga sangat kangen dan rindu ingin bertatap muka, tetapi Koster banyak kegiatan selama kampanye hingga pencoblosan nanti.
Wayan Koster menjelaskan sejak menjabat Gubernur Bali periode pertama dirinya telah mendengar konflik agraria desa ini.
Ia terpanggil demi memperjuangkan warga setempat.
"Akhirnya terwujud dapat sertifikat hak milik sendiri. Tiyang mendengar dahulu berjuang mencari SHM sejak 1960.
Warga sudah menempati lahan sejak 1931, warga berjuang mencari sertifikat, tetapi tak berhasil. Ternyata menunggu Koster jadi Gubernur baru berhasil," ujar Koster.
Menurut anggota DPR RI tiga periode ini, dahulu sempat mendengar warga ingin dikasih empat are saja.
Koster pun mempelajari data tanahnya dan berdiskusi dengan badan aset, kepala BPN Bali bahkan sampai ke kementerian.
"Setelah koordinasi akhirnya ada jalan melepas lahan ini. Total luas 620 hektare, sebagian diberikan kepada rakyat menjadi milik sendiri dengan sertifikat.
Jujur waktu itu, komprominya Saat itu 60 persen untuk warga dan 40 persen untuk pemerintah.
Apresiasi yang diberikan warga kepada Wayan Koster untuk mengenang perjuangannya menyelesaikan konflik agraria di Desa Sumberklampok.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News