Rusia & China Menentang Sanksi PBB Atas Korut, Amerika Geram Bukan Main
bali.jpnn.com, WASHINGTON DC - Korea Utara alias Korut telah dikenai sanksi Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) sejak 2006 atas program nuklir dan rudal balistiknya.
Amerika Serikat (AS) ingin Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara memberikan suara selama Mei pada resolusi yang dirancang negeri Paman Sam itu untuk memberikan sanksi lebih lanjut kepada Pyongyang.
Namun, negara yang memiliki hak veto, China dan Rusia menentang sanksi PBB tersebut.
Kedua negara dengan ideologi komunis itu justru mendorong Dewan Keamanan PBB melonggarkan tindakan tersebut di Korea Utara dengan alasan kemanusiaan.
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan pada Rabu kemarin (11/5) bahwa resolusi yang dirancang Amerika Serikat bukan cara yang tepat untuk mengatasi situasi saat ini.
"Sayangnya, AS telah menutup mata terhadap proposal yang masuk akal dari China dan anggota dewan terkait lainnya, dan tetap terpikat takhayul kekuatan magis sanksi," kata Zhang dilansir Antara dari Reuters.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Anna Evstigneeva mengatakan resolusi yang dirancang oleh Rusia dan China untuk meringankan sanksi Korea Utara ‘tetap jadi pilihan’ dan dapat mendorong para pihak untuk meningkatkan upaya negosiasi.
Aksi Rusia dan China menentang sanksi PBB atas Korea Utara membuat Amerika Serikat meradang.
Anggota Dewan Keamanan Rusia & China menentang sanksi PBB atas Korea Utara, Amerika Serikat geram bukan main
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News