Presiden Putin Siapkan Sanksi Balasan ke Barat, Uni Eropa Terpecah
bali.jpnn.com, MOSKOW - Rusia tidak tinggal diam dengan rencana Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekret yang berisi sanksi balasan ekonomi untuk menanggapi aksi tak bersahabat dari negara asing dan organisasi internasional tertentu.
Dalam dokumen itu tidak disebutkan secara terperinci individu atau lembaga mana saja yang terkena sanksi.
Menurut dekret yang dirilis Kremlin, Rusia akan melarang ekspor produk dan bahan material bagi individu dan lembaga.
Dekret tersebut mencakup larangan transaksi dengan individu dan perusahaan asing serta izin bagi rekanan Rusia untuk tidak memenuhi kewajiban terhadap mereka.
Berdasarkan dekret, pemerintah Rusia memiliki 10 hari untuk menyusun daftar individu dan perusahaan asing yang akan dikenai sanksi.
Pemerintah juga akan menentukan kriteria tambahan untuk sejumlah transaksi yang dapat dijadikan subjek pembatasan.
Pada pertemuan Senin lalu (1/5), Uni Eropa (UE) berharap meloloskan sanksi putaran keenam terhadap Rusia pada pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri UE berikutnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyiapkan sanksi balasan ke Barat, Uni Eropa terpecah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News