Amerika Pasok Senjata Canggih ke Ukraina, Menlu Lavrov: Perang Nuklir Bisa Terjadi
bali.jpnn.com, MOSKOW - Invasi Rusia di Ukraina yang telah berlangsung 2,5 bulan telah membuat ribuan orang tewas dan terluka, menghancurkan kota dan desa, dan memaksa 5 juta orang mengungsi ke luar negeri.
Moskow menyebut aksinya itu sebagai operasi militer khusus untuk melucuti Ukraina dan melindungi negara itu dari kaum fasis.
Ukraina dan Barat mengatakan hal itu hanyalah dalih Presiden Vladimir Putin untuk melakukan agresi tak berdasar.
Membela tindakan Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyalahkan Washington DC atas minimnya dialog.
"Amerika Serikat praktis telah menutup semua kontak semata-mata karena kami berkewajiban membela orang-orang Rusia di Ukraina," kata Menlu Sergei Lavrov mengulangi alasan
Moskow melakukan invasi di negara tetangganya itu dilansir Antara dari Reuters.
Menurutnya, pasokan senjata canggih Barat, termasuk rudal anti tank Javelin, kendaraan lapis baja dan pesawat nirawak, merupakan tindakan provokatif yang sudah diperhitungkan untuk memperpanjang konflik ketimbang mengakhirinya.
"Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi tindakan militer Rusia dalam konteks operasi khusus," ujar Menlu Lavrov.
Amerika Serikat serius memasok senjata canggih ke Ukraina untuk melawan Rusia. Menlu Sergei Lavrov ingatkan perang nuklir bisa terjadi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News