75 Kali Gempa Susulan Guncang Laut Flores NTT, 230 Rumah di Selayar Sulsel Rusak
bali.jpnn.com, FLORES - Gempa susulan masih terjadi setelah gempa pertama dengan kekuatan 7,4 skala richter (SR) – sebelumnya dilaporkan 7,5, mengguncang perairan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12).
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono melaporkan terjadi 75 kali gempa susulan dengan kekuatan maksimal 6,8 SR.
Episenter gempa pertama berada pada 112 kilometer barat laut Kota Larantuka di Provinsi NTT di kedalaman 10 kilometer.
BMKG sempat mendeteksi tsunami setinggi 0,07 meter atau 7 sentimeter di dua titik, yaitu Marapokot, Kabupaten Nagekeo, NTT, pada pukul 11.36 Wita serta Reo di Kabupaten Manggarai pada pukul 11.39 Wita.
Namun, saat berita ini diturunkan BMKG telah mengakhiri masa peringatan dini tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat NTT untuk tetap waspada dan menghindari bangunan yang rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 SR di Laut Flores lantaran masih ada potensi gempa susulan.
“Karena gempa susulan masih terjadi, mohon agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak,” kata Dwikorita.
Dia juga meminta masyarakat, khususnya di Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata untuk tidak melakukan aktivitas di pesisir pantai dan tepian sungai.
75 kali gempa susulan mengguncang Laut Flores Provinsi NTT. BNPB melaporkan 230 rumah di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan rusak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News