De Anggur Pernah Jadi Sopir Putu Eka, Dugaan Dendam Menguat, Keluarga Merespons Tegas

bali.jpnn.com, DENPASAR - Kesedihan mendalam terpancar dari raut wajah Ni Nengah Wikarsini, 37, istri korban penusukan saat Pawai Ogoh-ogoh Malam Pangerupukan, Putu Eka Astina alias Tu Pekak, 40.
Perempuan asal Singaraja, Buleleng, ini tak kuasa menceritakan kejadian mengerikan, Selasa (21/3) malam lalu di Jalan Veteran, Denpasar, lokasi suaminya dianiaya sampai meninggal dunia.
Menurut Wikarsani, suaminya merupakan sosok kepala keluarga yang baik hati di mata anak, dirinya sebagai istri maupun teman-temannya.
Orangnya sopan dan ramah, suka mengobrol dan menolong teman-temannya.
Oleh karena itu, Ni Nengah Wikarsini tak menyangka bakal kehilangan belahan jiwa untuk selamanya dalam waktu sekejap.
“Saya tidak menyangka, orang yang pernah kami tolong malah tega membunuh suami saya,” ujar Ni Nengah Wikarsini kepada awak media.
Putu Eka Astina dan Ni Nengah Wikarsini dikaruniai dua orang anak, satu cowok berusia 14 tahun dan cewek yang baru dua tahun.
Yang mengejutkan, Wikarsini mengenal dengan baik dua pelaku yang tega menganiaya suaminya sampai tewas, Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, dan Dewa Gede Raka Subawa alias Bem Bem, 23.
Tersangka Gede Santiana Putra alias De Anggur diketahui pernah jadi sopir korban Putu Eka Astina, dugaan dendam menguat, keluarga merespons tegas
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News