Media Asing Kupas Kematian Mahasiswa Transgender Peru di Bali, Keluarga Protes
Dua hari lebih menjalani perawatan di RSUP Prof Ngoerah, VVRDP akhirnya meninggal dunia, Kamis (11/8) lalu sekitar pukul 15.15 WITA.
Kematian tidak wajar mengundang kecurigaan keluarga korban.
Keluarga curiga korban mendapat perlakuan tak semestinya.
Mereka dilaporkan telah menyewa pengacara untuk mengetahui apa yang sejatinya terjadi pada Rodrigo Ventocilla, apakah murni sakit atau malah ada alasan lain.
Keluarga tersebut menuding bahwa penangkapan sang transpria itu karena alasan tindakan diskriminasi efek transphobia.
Sebagaimana diketahui, Indonesia tidak menoleransi paham pelangi alias LGBTQ.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan pada hari Senin (8/8) sekitar pukul 23.30 WITA, korban mendadak mengonsumsi obat yang bukan merupakan barang bukti sitaan.
Akibatnya, korban mengalami sakit perut dan muntah-muntah.
Media Asing BBC mengupas kematian mahasiswa transgender Peru di Bali berinisial VVRDP, keluarga korban protes
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News