Begini Penjelasan Dokter Sebelum 2 Korban Ledakan Kompor Mayat Tewas, Duh Gusti
Tindakan eskarotomi dilakukan dengan cara membuka jaringan mati yang menjerat dada, tangan dan kaki agar pasien dapat bernapas dengan baik.
Meski sudah dilakukan tindakan, Dokter Roy Rusly belum bisa memastikan kondisi pasien lantaran masih ada kesulitan dalam menstabilkan korban, bahkan dengan bantuan mesin sekalipun.
Kepada empat pasien yang masih sadar, Dokter Roy Rusly belum dapat memastikan kapan dapat diambil tindakan lanjutan.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, dua korban ledakan kompor di Gianyar dibawa ke rumah duka.
Insiden maut bermula pada Jumat (19/8) pukul 18.45 WITA saat digelar upacara Ngaben massal di Setra Desa Adat Belega, Blahbatuh, Gianyar.
Upacara Ngaben massal untuk membakar tulang belulang atau kerangka jenazah ini diikuti 14 kelompok dan 64 sawe.
Sekitar pukul 19.30 WITA, tabung minyak kompor jenazah tiba-tiba meledak di lokasi pembakaran Sawa kelompok Arya Tanmundur (pembakaran yang terakhir).
Tabung minyak berisi bahan bakar solar tiba-tiba meledak yang mengakibatkan terjadinya kebakaran dengan menimbulkan korban luka bakar, baik dari petugas kompor maupun semeton setempat yang berada di lokasi kejadian. (antara/lia/JPNN)
Begini penjelasan dokter RSUP Prof Ngoerah sebelum dua korban ledakan kompor mayat saat upacara Ngaben massal di setra Belega tewas, duh gusti
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News