Remaja 16 Tahun Korban Pencabulan Penjual Pupuk di Kebun Durian Trauma Berat

Jumat, 08 Oktober 2021 – 09:11 WIB
Remaja 16 Tahun Korban Pencabulan Penjual Pupuk di Kebun Durian Trauma Berat - JPNN.com Bali
Ilustrasi pencabulan terhadap anak. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

bali.jpnn.com, SINGARAJA - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan  Anak (P2TP2A) Buleleng, Made Riko Wibawa,

mengaku telah mengambil langkah pendampingan terhadap remaja 16 tahun korban pencabulan penjual pupuk di kebun durian beberapa hari lalu.

Hanya saja P2TP2A belum banyak mendapat informasi dari pihak korban.

“Kami masih belum mendapat hasilnya, karena baru melakukan pendampingan,” ujar Ketua P2TP2A Buleleng Made Riko Wibawa dilansir dari Radarbali.id.

Rencananya, pihaknya akan segera mendatangi keluarga korban untuk memberikan pendampingan psikis.

“Korban pelecehan seksual itu pasti mengalami trauma.

Kami akan berikan pendampingan untuk pemulihan psikisnya,” kata Made Riko Wibawa.

Riko menyebut korban enggan keluar rumah karena merasa malu.

Remaja 16 tahun korban pencabulan penjual pupuk di kebun durian di Buleleng alami trauma berat. Korban enggan keluar rumah dan menutup diri
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News