Tren Minat Turis Beli Vila Hijau Bebas Banjir di Bali Tinggi, Order Naik

Wayan Sudarma menjelaskan sejak membaiknya ekonomi Bali, tren kebutuhan akomodasi bagi turis baik domestik maupun internasional meningkat, terutama di Bali Selatan.
Tak hanya hotel, vila sebagai akomodasi privat juga permintaannya melonjak.
Pasalnya, wisatawan tak ingin lagi kesulitan memesan kamar saat musim liburan yang biasanya okupansi hotel di wilayah Bali Selatan di atas 90 persen.
“Kalau menginap di hotel juga harus berbagi misalnya kolam renang dan restoran, sedangkan vila semuanya privat.
Jadi, hanya mereka dan keluarganya yang bisa menikmati, makanya kebutuhan vila terus meningkat,” ujar Wayan Sudarma.
Menurut Wayan Sudarma, memilih akomodasi privat mewah dan kawasan hijau akhirnya menjadi nilai tambah karena di masa mendatang para pembeli ini dapat menjual kembali propertinya dengan nilai lebih tinggi.
“Jadi, wisatawan sekarang ingin membeli sebuah vila bukan hanya untuk rumah mewah, tetapi juga sebuah hunian yang nyaman dan mempunyai prospek ke depan karena nilai investasinya terus naik,” imbuhnya.
Wayan Sudarma juga menilai membangun kawasan hijau di Bali juga bagian dari komitmen pengembang lokal mendukung pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan.
Mayoritas wisatawan menginginkan lingkungan yang hijau, banyak ruang halaman, jalan yang lebar dan drainase baik dan bebas banjir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News