Sinergi Atlas Beach Fest–Desa Tibubeneng: Jadi Destinasi Terbaik Dunia, Ekonomi Bertumbuh
Hal ini tentunya dapat mengurangi emisi karbon dan menjaga kebersihan udara.
Atlas Beach Fest juga mengaplikasikan gelas dibuat dari kulit nanas dan buah naga yang dapat digunakan berulang kali di outlet, sehingga bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Atlas Beach Fest juga menggunakan plastik kresek ramah lingkungan yang terbuat dari singkong, sedotan yang ramah lingkungan, mengolah limbah botol menjadi hiasan ruangan, dan membuat tumbler bebek dari barang-barang daur ulang.
Tidak hanya fokus pada keberlanjutan lingkungan, Atlas Beach Fest juga berperan dalam mendukung perekonomian lokal.
Menurutnya, 90 persen bahan makanan yang digunakan di Atlas Beach Fest diperoleh dari petani dan peternak lokal Bali, memberikan dukungan langsung kepada para pelaku usaha lokal.
“Melalui berbagai kegiatan, kami berkomitmen untuk menjadikan Atlas Beach Fest sebagai destinasi wisata yang tidak hanya memesona, tetapi juga bertanggung jawab menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan dan mendukung perekonomian lokal,” jelas perwakilan Atlas Beach Fest.
Saat ini 90 persen karyawan Atlas merupakan warga lokal Bali.
Hal ini tentunya dapat menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat setempat.
Sinergi Atlas Beach Fest dengan Desa Tibubeneng berdampak positif: Kini jadi destinasi terbaik dunia, ekonomi terus bertumbuh
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News