Masjid Al-Muhajirin: Simbol Persatuan Krama Bali, Madura, Bugis & Melayu

Jumat, 08 Juli 2022 – 10:08 WIB
Masjid Al-Muhajirin: Simbol Persatuan Krama Bali, Madura, Bugis & Melayu - JPNN.com Bali
Masjid Al-Muhajirin di Kampung Kepoan, Pemogan, Denpasar Selatan berdiri megah seusai mengalami beberapa kali renovasi. Foto: FB Masjid Besar Al-Muhajirin Kampung Islam Kepaon.

bali.jpnn.com, DENPASAR - Bagi umat Islam Bali, Masjid Al-Muhajirin, tidak asing lagi.

Masjid yang terletak di Kampung Kepaon, Denpasar Selatan (Densel) ini menjadi rujukan umat Islam setempat menjalankan ibadah salat lima waktu.

Tempat ibadah yang dibangun pada 1326 Hijriah ini tergolong masjid tua di tengah Kota Denpasar.

Pada waktu pertama kali dibangun, masjid ini menempati lahan berukuran 12 x 12 meter dan diberi nama Hamsul Mursalin.

Namun, dengan berkumpulkan warga pendatang dari Bugis, Madura dan Melayu dengan krama Bali, namanya diubah menjadi Masjid Al – Muhajirin.

Perubahan ini terjadi setelah hadirnya tokoh Islam dari Gujarat bernama Haji Abdurahman.

Masjid ini beberapa kali mengalami renovasi.

Gempa yang mengguncang Bali pada 1976 membuat bangunan masjid mengalami kerusakan.

Masjid Al-Muhajirin Kampung Kepaon, Pemogan, Denpasar menjadi tempat ibadah simbol persatuan krama Bali, Madura, Bugis & Melayu
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News