Sampah Pemudik Menumpuk, Lurah Gilimanuk Angkat Bicara, Tolong

Selama arus mudik, jalan-jalan kampung di Gilimanuk juga digunakan untuk jalur kendaraan pemudik menuju pelabuhan, volume sampahnya juga cukup besar.
Hal ini mendapat keluhan dari warga yang sebentar lagi merayakan Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idulfitri.
"Kami bisa pahami keluhan warga itu.
Kan tidak enak merayakan Lebaran dengan sampah masih berserakan di jalan depan rumah mereka," ujar Lurah Gilimanuk.
Lurah Gilimanuk mengaku sudah berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry, yang berjanji akan menyediakan kantong sampah di jalur mudik.
Namun, sampai saat ini kantong sampah di jalur mudik, tak kunjung tersedia.
Lurah Gilimanuk mengaku sudah minta masing-masing kepala dusun atau kelian banjar untuk bergotong-royong bersama warga mengumpulkan dan membersihkan sampah pemudik.
"Setelah terkumpul biar petugas kebersihan sampah dari kelurahan yang mengangkut ke tempat pembuangan akhir sampah.
Berdasar data DLH Jembrana, saat arus mudik 2025 rata-rata sampah yang harus diangkut ke TPA mencapai lima ton setiap hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News