Pertamina Mengapresiasi, Sebut tak Ada Pangkalan Resmi Terlibat Pengoplosan LPG

Rabu, 12 Maret 2025 – 13:34 WIB
Pertamina Mengapresiasi, Sebut tak Ada Pangkalan Resmi Terlibat Pengoplosan LPG - JPNN.com Bali
Bareskrim Polri berhasil membongkar praktik pengoplosan LPG di Gianyar dan Denpasar kemarin (11/3). Foto: Pertamina Patra Niaga for JPNN

Peran tersangka GB sebagai pemodal pengoplosan gas bersubsidi, yaitu membayar sewa tempat kepada pemilik berinisial IBS seharga Rp 8 juta per bulan.

GB juga berperan membayar gaji karyawan, membeli tabung gas 3 kg bersubsidi sebagai bahan dasar dari pengecer dan mengawasi jalannya kegiatan pengoplosan.

GB juga mencari pembeli tabung gas 12 Kg dan 50 Kg kepada warung – warung dan pengusaha laundry, menjual tabung gas hasil pengoplosan Rp 170 ribu untuk 12 Kg dan Rp 670 ribu untuk 50 Kg.

Modus operandi yang digunakan oleh pengoplosan adalah dengan cara membeli LPG tabung gas ukuran 3 kg bersubsidi yang berisi kemudian dioplos atau dipindahkan ke LPG tabung gas 12 Kg dan 50 Kg yang dalam keadaan kosong.

Hasil penjualannya Rp 25 juta per hari, jadi total keuntungan sebulan mencapai Rp 650 juta.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Aji Anom Purwasakti menjelaskan tabung LPG subsidi yang menjadi barang bukti tidak terindikasi didapat dari Agen atau Pangkalan resmi Pertamina.

 "Untuk LPG tabung gas 3 Kg bersubsidi didapat dari warung atau pengecer dengan membeli seharga Rp 21 ribu per tabung, bukan didapat dari Agen atau Pangkalan.

Jadi, tidak ada keterlibatan Agen dan Pangkalan resmi Pertamina,” ujar Aji Anom Purwasakti.

Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengapresiasi Bareskrim Polri yang berhasil mengungkap sindikat pengoplos LPG subsidi 3 kg di Gianyar dan Denpasar.
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News