Sopir Lokal Bali Bergerak, Sentil Ojol Pelat Non-DK & Perda Transportasi Pariwisata

Mendorong jadi perda dan akan dilaksanakan setelah gubernur dilantik.
Hari ini, 25 Februari, kami datang menagih janji,” kata Made Darmayasa.
Made Darmayasa juga mengatakan pada aksi ini sekitar 5.000 sopir pariwisata lokal hadir dari kabupaten/kotanya masing-masing untuk ikut bersuara.
“Harapan kami yang kami tuntut terealisasi menjadi peraturan daerah, karena korelasinya pariwisata berakar dari budaya, dan budaya dari tradisi.
Tradisi ini yang kami jalankan sehingga turis asing datang ke Bali.
Jadi, kami menjalankan kewajiban sedangkan hak kami diambil orang lain,” ujar Made Darmayasa.
Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayastra yang turun menemui sopir menegaskan kembali mendukung tuntutan sopir pariwisata lokal pada aksi pertama.
Dewa Mahayastra menyampaikan bahwa peraturan daerah tentang moda transportasi itu akan dibahas setelah proses serah terima jabatan Gubernur Bali Wayan Koster pada Selasa, 4 Maret 2024 nanti.
Ribuan sopir lokal yang tergabung dalam Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali kembali turun ke jalan, Selasa (25/2).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News