BKSDA Ungkap Hasil Nekropsi Paus Terdampar di Pantai Banyuning Karangasem, OMG!
Minggu malam pukul 19.00 WITA, paus tersebut belum dapat ditarik ke pantai karena akses menuju lokasi tidak memungkinkan dilalui alat berat.
Upaya penguburan belum dapat dilakukan.
Penanganan bangkai paus sperma dihentikan pada pukul 20.00 WITA karena kondisi hujan deras dan minimnya pencahayaan.
Berdasar estimasi kematian paus tersebut lebih dari 24 jam.
Ratna Hendratmoko belum memastikan apakah bagian tubuh yang hilang dari hewan tersebut akibat dipotong oleh manusia atau bukan.
Begitu pula mengenai penyebab kematian hewan tersebut belum diketahui.
BKSDA Bali kembali melanjutkan penanganan Senin (18/11) kemarin dengan melibatkan sejumlah pihak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan identifikasi jenis, paus yang terdampar adalah paus sperma (Physeter macrocephalus), berjenis kelamin jantan, dengan panjang badan 12,65 meter, lebar badan 2,2 meter, dan berat kurang lebih 2-3 ton.
Berdasar nekropsi fisik, tim BKSDA Bali menemukan sejumlah bagian tubuh Paus Sperma hilang, diduga dipotong pelaku tak bertanggung jawab.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News