Ini Makna & Filosofi Banyu Pinaruh 14 Juli 2024: Momen Pembersihan Diri

Minggu, 14 Juli 2024 – 08:45 WIB
Ini Makna & Filosofi Banyu Pinaruh 14 Juli 2024: Momen Pembersihan Diri - JPNN.com Bali
Umat Hindu Bali berbaur dengan wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali. Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo

Jadi, pengetahuan itu digunakan untuk sewaktu wuku itu kembali menemukan awalnya kembali di masa yang akan datang.

Dalam kitab suci Weda seperti dilansir dari laman PHDI, setiap orang hendaknya mencari pengetahuan setinggi mungkin untuk kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia.

Ilmu pengetahuan itu ibarat pisau bermata dua, dapat berfungsi positif atau negatif tergantung orang yang memanfaatkan.

Jika digunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaan juga porsinya, ilmu pengetahuan akan mengantarkan manusia pada kebahagiaan dan kesejahteraan hidup.

Namun, jika disalahgunakan ilmu pengetahuan akan mengantarkan manusia pada kesengsaraan dan penderitaan baik di dunia maupun di akhirat.

Ilmu pengetahuan yang menjerumuskan nilai-nilai kemanusiaan bukanlah ilmu pengetahuan yang sejati.

Ilmu pengetahuan yang sejati adalah karunia Sang Hyang Widhi Wasa, yang menyadarkan misi penjelmaan manusia di dunia ini, yaitu untuk mengemban kebenaran, kebaikan, kasih dan kemanusiaan yang secara sederhana disebut Dharma.

Ilmu pengetahuan sejati bukanlah sesuatu yang dapat menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan.

Ini Makna Banyu Pinaruh yang dilaksanakan umat Hindu Bali seusai Saraswati pada 14 Juli 2024: Hari pembersihan dan penyucian ciri
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News