Puri Kauhan Ubud Gelar Festival Sastra Saraswati Sewana, Menko Polhukam Ikut Hadir
AA Gde Ngurah Ari Dwipayana, pemimpin yang ideal menurut tradisi di Bali adalah pemimpin yang nyastra, yakni pemimpin yang menjadikan sastra sebagai tongkat penuntun dalam kepemimpinannya.
Baca Juga:
AA Gde Ngurah Ari Dwipayana menambahkan ajaran kepimimpinan Bali relevan untuk diangkat secara luas.
Pasalnya, pada 2024, Indonesia menyelenggarakan karya agung terbesar di dunia, yakni pemilu serentak, baik pemilu presiden, pemilu legislatif dan pilkada.
“Proses demokrasi itu diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang bukan hanya dipercaya rakyat, tetapi juga pemimpin yang mampu menjalankan pemerintahan dengan baik,” kata Ari Dwipayana.
Pada pembukaan festival Sabtu (6/7), panitia banyak mengupas nilai dan ajaran kepemimpinan dalam berbagai manuskrip Hindu dan Budha.
Ada tiga narasumber yang hadir, yakni Ida Pedanda Gede Putra Batuaji, Ida Pedanda Gede Putra Bun, dan Biksu Santacitto.
Pada Sabtu (20/7) mendatang, panitia akan memberikan penghargaan pada para tokoh yang memiliki kontribusi besar pada pengembangan nilai dan ajaran kepemimpinan di Bali.
Penghargaan akan diberikan kepada Ida Pedanda Made Sidemen, Ida Pedanda Ngurah, Ida Cokorda Mantuk Ring Rana, Ida Tjokorda Gde Ngoerah dan Ida Bagus Mantra.
Puri Kauhan Ubud, Gianyar, Bali kembali menggelar Festival Sastra Saraswati Sewana 2024 dengan tema Niti Raja Sasana, Tongkat Sastra Kepemimpinan Negeri
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News