Harga Kakao Tembus Rp 150 Ribu, Petani Jembrana Semringah, Ini Penyebabnya
Faktor kedua karena naiknya nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah.
Pemicu ketiga, produksi kakao di Ghana dan Pantai Gading sebagai negara penghasil kakao terbesar di dunia sedang anjlok.
Hal itulah yang memicu naiknya harga kakao dunia.
"Naiknya harga kakao di Jembrana mengikuti pasaran dunia,” ujar Agung Widiastuti.
Kakao di Ghana dan Pantai Gading sedang menghadapi masalah perubahan iklim serta diserang virus swollen shoot roots, yang membuat produktivitas pohon kakao di sana turun.
Agung Widiastuti mengimbau petani kakao Jembrana tetap mempertahankan kualitas, khususnya dengan mengolah biji kakao fermentasi karena memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Menurut Agung Widiastuti, kakao fermentasi dari Kabupaten Jembrana saat ini diminati produsen cokelat termasuk dari mancanegara.
Ketua Koperasi Kerta Semaya Samaniya Jembrana I Ketut Wiadnyana mengatakan kenaikan harga kakao terjadi di semua jenis, mulai dari yang basah, kering hingga yang sudah difermentasi.
Harga kakao dunia kini menembus Rp 150 ribu setelah produksi di Ghana dan Pantai Gading terganggu karena iklim, petani Jembrana semringah, ini penyebabnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News