Bali Punya Merek Kolektif unBALIvable, Daya Saing Meningkat, Kadiv Yankumham Merespons
Hal ini tidak hanya untuk memamerkan hasil karya dari UMKM, tetapi juga untuk memperlihatkan perkembangan UMKM penerima manfaat setelah mendapatkan pelatihan dan bimbingan tentang strategi bisnis branding desain.
Direktur Kerjasama dan Edukasi DJKI Drs. Yasmon M.L.S bersama Kadiv Yankumham Bali, Alexander Palti melihat langsung produk UMKM yang telah didaftarkan mereknya oleh Kemenparekraf.
Seperti Marchastore, LookAswarna, Woodsantara, Ethneeq, Krisna Silver, MK Ceramic, Fresh SPA, Wenten ART, Sekar Bali Jewelry, Maheswari Bali, Bali Spa & Welness, The Bless Shop, Roepa Jewelry, Oceanic Spa, Calma Spa, dan Organic Spa.
"IP Branding Project ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing usaha di Bali, khususnya dalam rangka mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Saya harap dengan adanya project ini, para pelaku usaha di Bali dapat lebih memahami pentingnya merek pada sebuah usaha.
Saya mendorong pelaku usaha di Bali untuk dapat mendaftarkan merek usahanya ke DJKI untuk mendapatkan perlindungan hukum dan lebih mudah dikenal hingga ke mancanegara," ucap Alexander Palti.
Alexander Palti menambahkan bahwa Kemenkumham Bali akan menggelar kegiatan Mobile IP Clinic yang akan dilaksanakan di kabupaten Gianyar pada tanggal 25-27 April 2024 memperingati hari KI Sedunia.
Alexander mengajak seluruh pelaku usaha untuk dapat memeriahkan kegiatan tersebut.
Bali kini punya merek kolektif unBALIvable, daya saing usaha pun meningkat, Kadiv Yankumham Alexander Palti merespons
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News