Hama & Penyakit Tanaman Potensi Muncul saat Kemarau Basah, BMKG Mengimbau
bali.jpnn.com, DENPASAR - Para petani di Bali mohon lebih waspada saat memasuki peralihan musim.
Pasalnya, potensi munculnya hama dan penyakit tanaman memasuki musim kemarau yang masih berpeluang terjadi hujan (basah) di Bali, sangat mungkin terjadi.
“Kegiatan pertanian saat kemarau dengan hujan di atas normal masih bisa dilaksanakan, tetapi mohon mewaspadai hama dan penyakit tanaman,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al Roniri di Kuta Kabupaten Badung Bali.
Menurutnya, munculnya fenomena El Nino dan La Nina yang menyebabkan musim kemarau di Bali diperkirakan masih basah dan berpeluang turun hujan.
Hanya saja intensitas hujan tergolong rendah, berkisar 10 milimeter atau 15 – 20 milimeter per dasarian, yang tidak sama saat periode musim hujan.
Syarat minimal untuk disebut musim hujan, yakni terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mencapai lebih dari 50 milimeter selama dua dasarian (20 hari) berturut-turut.
“Jika saat kemarau sifat hujan di atas normal itu untuk pertanian bagus, tetapi dari segi hama itu pasti banyak berkembang.
Biasanya kering panas, hama itu sedikit, tetapi ketika iklim berubah menjadi basah, atau tidak hangat, tidak juga basah itu disukai hama dan penyakit,” kata Aminudin Al Roniri.
Hama & penyakit tanaman berpotensi muncul saat Pulau Bali memasuki musim kemarau basah, Stasiun Klimatologi mengimbau
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News