Ada Janda hingga Anak SMA Jadi Penari Joged Bumbung Porno, per Malam Terima Sawer Rp 2 Juta

Pasalnya, setiap kelompok tari di Bali memiliki sertifikasi dari Disbud Bali.

Dari temuan-temuan sebelumnya, Kadisbud Bali mendengar cerita bahwa para penari tersebut selain mendapat honor dari pemilik kegiatan, juga mendapat uang saweran dari laki-laki yang diajak ‘ngibing’ atau menari bersama.

“Dahulu tidak ada tradisi menyawer di joged Bali.

Sekarang mengikuti konsep sawer dangdut koplo ditiru, itu per malam bisa dapat Rp 2 juta.

Mereka menari sudah tidak pakai gamelan, tetapi sound system, gaya menari juga bukan joged bumbung lagi, cuma hiasannya Bali,” ucap Kadisbud Bali.

Pemprov Bali menyayangkan kondisi tersebut dan tak membenarkan para penari merusak budaya Bali dengan tarian yang mengandung unsur pornografi.

Kondisi ini dinilai dapat merugikan seniman lainnya.

Apalagi jumlah penari tidak senonoh tersebut tidak banyak jika dibandingkan dengan penari Bali yang beratraksi sesuai pakem.