Mengulik Teknologi Lasik Relex Smile (ZEISS SMILE): Canggih, tak Kalah dengan Luar Negeri

Lasik PRK merupakan adalah tindakan bedah refraktif pertama yang digunakan untuk mengatasi masalah penglihatan yang disebabkan oleh kelainan refraksi.
Lasik PRK biasanya digunakan oleh orang yang memiliki kondisi khusus pada struktur mata. Lasik PRK pertama kali dikembangkan pada 1948.
Meski lasik PRK merupakan metode lasik generasi pertama, tetapi masih aman digunakan hingga saat ini untuk kondisi mata tertentu.
Kondisi mata yang biasanya menggunakan lasik PRK adalah mata dengan kondisi kornea yang tipis.
Dr Diaz Alamsyah SpM menjelaskan bahwa prosedur lasik PRK diawali dengan dokter memberikan anestesi pada pasien yang berupa tetesan alkohol yang bertujuan untuk memudahkan jaringan epitel lepas dengan Bowman's Membrane.
Dokter mata kemudian mengangkat epitel dengan menggunakan spatula tumpul.
Setelah itu kelainan refraksi akan dikoreksi menggunakan penyempurna bentuk kornea dengan mesin excimer laser.
Prosedur diakhiri dengan pemasangan bandage contact lens hingga jaringan epitel akan terbentuk kembali.
Mengulik teknologi Lasik Relex Smile (ZEISS SMILE): Sangat canggih, kualitasnya tak kalah dengan luar negeri
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News