ARHEA, Drone Canggih Buatan Indonesia Hasil Bantuan AIS Forum: Akurat, Terukur dan Teruji

Waktu pengukuran oleh sensor juga bisa diatur oleh pengguna, misalnya per 5 menit, 30, atau 60 menit.
Data yang disimpan kemudian dikirimkan via satelit, lalu diterima oleh server di Pusat Data Kelautan Terintegrasi Unpad (Indonesia Sea-Padjadjaran Oceanographic Data Center).
Hasil pemantauan oleh sensor langsung ditayangkan secara real time di laman www.isea-pdoc.org.
Menurut Noir Primadona Purba, pengembangan ARHEA ini dilakukan sejak 2016 oleh Laboratorium Riset Kelautan (Maritime Research Laboratory/MEAL) Unpad bersama Institut Ilmu Kelautan (MSI) Universitas Filipina dan PT Robo Marine Indonesia.
Prototipe pertama diberi nama GPS Drifter Combined (GERNED) baru kemudian dinamai RHEA atau Drifter GPS Oceanography Coverage Area.
ARHEA sudah menjalani serangkaian uji coba di sejumlah perairan Indonesia, di antaranya Pangandaran, Jawa Barat dan Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
ARHEA juga sudah diujicoba di perairan Suva, Fiji.
Saat deklarasi Forum Negara-negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/AIS) di Manado, Sulawesi Utara pada 1 November 2018, ARHEA ikut diperkenalkan.
ARHEA, drone canggih buatan dosen Unpad Bandung, Indonesia, hasil bantuan AIS Forum: akurat, terukur dan teruji
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News