Bali Masih Diguyur Hujan saat Puncak Musim Kemarau, BMKG Ungkap Fakta
![Bali Masih Diguyur Hujan saat Puncak Musim Kemarau, BMKG Ungkap Fakta - JPNN.com Bali](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2021/12/01/hujan-mengguyur-70-persen-wilayah-bali-bahkan-nonstop-dari-p-juem.jpg)
Menurut Nyoman Gede Wiryajaya, hujan yang masih berpeluang terjadi disebabkan adanya pembentukan daerah perlambatan angin di Samudra Hindia selatan Bali-NTB yang mendukung pertumbuhan awan hujan.
Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar 26-30 derajat celcius dan masa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan sampai lapisan 700 milibar atau 3.000 meter.
Musim kemarau ini berdampak nyata di sejumlah wilayah di Provinsi Bali.
Sebagian wilayah dilaporkan mengalami kekeringan sangat panjang, berlangsung 31-60 hari tidak turun hujan.
Sebagian besar wilayah yang tidak turun hujan itu berada di Bali utara, yakni di Kabupaten Buleleng meliputi Kecamatan Buleleng, Kubutambahan, Tejakula, serta Kabupaten Karangasem, terutama di wilayah Kecamatan Kubu.
Angin bertiup dari arah tenggara ke selatan dengan kecepatan maksimal mencapai 34 km per jam.
Ketinggian gelombang laut di perairan selatan Bali mencapai empat meter, sedangkan di Selat Bali, Selat Badung dan Selat Lombok diperkirakan mencapai 2,5 meter. (lia/JPNN)
BMKG Wilayah III Denpasar memperkirakan Bali masih diguyur hujan saat puncak musim kemarau, BMKG mengungkap fakta
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News