Belanda Minta Maaf atas Perbudakan Masa Lalu, Wapres: Ajukan Saja!
bali.jpnn.com, NUSA DUA - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte mewakili pemerintah meminta maaf atas keterlibatan negaranya dalam perbudakan di masa lalu.
"Kami bisa mengakui perbudakan dalam istilah yang paling jelas sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Mark Rutte dalam konferensi pers di Den Haag, Senin (19/12).
Rutte menyatakan penyesalannya bahwa selama berabad-abad negara Belanda telah memungkinkan, mendorong, dan mengambil keuntungan dari perbudakan.
"Orang-orang telah dijadikan komoditas, dieksploitasi, dan diperdagangkan atas nama negara Belanda," ujar Mark Rutte.
Mark Rutte menyebut perbudakan sebagai penderitaan besar yang masih berdampak pada kehidupan masyarakat.
Permintaan maaf tersebut mendapat respons Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Nusa Dua, Badung, Bali.
"Ya kalau dia (Belanda) memang itu (meminta maaf), ajukan saja resmi kepada Pemerintah (Indonesia), nanti Pemerintah akan merespons, seperti apa responsnya," kata Ma'ruf Amin, Jumat (23/12).
Menurut Wapres Ma'ruf Amin, Pemerintah Indonesia tentu akan memperbincangkan hal tersebut jika ada permintaan maaf secara resmi.
Pemerintah Belanda melalui PM Mark Rutte minta maaf kepada Indonesia atas perbudakan masa lalu, Wapres Ma'ruf Amin: ajukan saja!
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News