Fakta Baru Gempa Karangasem: BMKG Bali Catat Lindu Susulan Ratusan Kali, Ternyata

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengonfirmasi bahwa gempa Karangasem terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores," ujar Daryono.
Sesar itu membentang di utara Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sesar Naik Flores pernah mengakibatkan gempa bumi dahsyat pada tahun 2018.
Berdasar analisis geologi yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), wilayah Karangasem pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran pantai, dataran bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga terjal.
Tiga morfologi itu bagian dari tubuh gunung api.
Litologinya tersusun oleh endapan kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff, batuan jatuhan gunung api).
Namun, sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.
Fakta baru Gempa Karangasem seusai gempa besar Selasa (13/12) lalu: BMKG Bali mencatat Lindu susulan ratusan kali, ternyata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News