Ekonomi Bali Mengalami Tekanan Inflasi, Bank Indonesia Merespons

Namun demikian, laju inflasi kelompok volatile food tertahan oleh penurunan harga cabai rawit dan cabai merah akibat pasokan yang masih tinggi.
Kelompok administered prices mengalami deflasi sebesar -0,22 persen (mtm), lebih rendah jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,60 persen (mtm).
Deflasi disebabkan oleh penurunan tarif angkutan udara didorong oleh masa liburan low season, penurunan tarif kendaraan roda 4 online, dan normalisasi tarif transportasi setelah kenaikan harga bahan BBM.
Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan pariwisata Bali 2022 akan terus membaik sejalan dengan penyelenggaraan sejumlah kegiatan internasional.
Pelonggaran kebijakan perjalanan dan peningkatan jumlah maskapai internasional yang mengoperasikan penerbangan langsung ke Bali ikut mengatrol perekonomian Bali.
Oleh karena itu, BI Bali minta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali senantiasa melakukan koordinasi dalam pemantauan harga dan ketersediaan pasokan.
Penyelenggaraan operasi pasar yang lebih intensif juga akan terus dilakukan.
Peningkatan kerja sama antar daerah (KAD) terus diperluas untuk memenuhi kebutuhan pasokan pangan.
Ekonomi Bali diperkirakan mengalami tekanan inflasi pada Desember 2022 seiring mendekati libur akhir tahun, Bank Indonesia merespons
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News