Masjid Pahlawan Negara: Saksi Bisu Nyama Selam Bantu Pasukan I Gusti Ngurah Rai

Senjata api itu disembunyikan di dalam masjid.

Senjata-senjata tersebut diletakan di sembarang tempat di dalam area masjid.

Beberapa senjata diletakan di lantai hanya ditutupi dengan kain, sebagian lagi diletakkan di langit-langit masjid karena pada saat itu dinding dan plafon masjid masih terbuat dari anyaman bambu sehingga mudah dilubangi.

Kemudian sebagian lagi diletakan di pojok masjid lalu ditutupi dengan kain.

Adapun peti bahan peledak yang berisi seperti peluru, granat dan lainnya disembunyikan juga di dalam masjid tepatnya di bagian atap masjid.

Hal ini semua terjadi karena Kolonel I Gusti Ngurah Rai memang dekat dengan masyarakat muslim di Jembrana, selain lantaran anggotanya banyak berasal dari Pulau Jawa beragama Islam.

Oleh karena itu, para pejuang tersebut berinisiatif untuk menyembunyikan senjata-senjata mereka di dalam masjid dengan pertimbangan serdadu Belanda tidak akan mungkin memasuki masjid untuk menggeledahnya.

Sebab itu  adalah tempat ibadah dan tak mungkin ada kecurigaan mereka jika sempat mengadakan patroli.