Pedagang Daging Kambing di Pasar Badung Bali Mengeluh, Protes Biaya Rp 250 Ribu
Dengan kondisi tersebut, akhirnya pedagang yang lapaknya sudah ada sejak 2006 itu harus mengambil kambing dari dalam Bali, tetapi dengan harga yang lebih mahal dari kambing Jawa.
Dampaknya harga daging kambing di Bali ikut mahal dibandingkan dari daerah lain.
"Saya mohon agar kambing diloloskan lah, kan kambing tidak ada masalah, kan cuma sapi.
Kalau babi bisa keluar masuk, tetapi kepada kambing tidak, itu yang bikin saya heran," ujar Sulaiman Fadli.
Dengan kondisi harga kambing yang naik Rp10 ribu dari sebelumnya, Sulaiman mengaku kesulitan dalam menggaet pembeli.
Dahulu dirinya mampu menjual 12 ekor sehari, kini hanya lima ekor kambing yang dapat dijual.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat mengecek harga kebutuhan pokok di Pasar Badung mengatakan mahalnya harga daging kambing di Bali lantaran kebijakan pemerintah memperketat jalur distribusi ternak antarpulau.
"Kambing memang agak mahal karena ketat dari Jawa.
Pedagang daging kambing di Pasar Badung mengeluh dengan sulitnya mendapat pasokan kambing dari luar pulau, protes biaya Rp 250 ribu per ekor untuk masuk Bali
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News