20 Banjar Adat Sanur Satu Suara, Desak Koster Membatalkan Proyek Terminal LNG
bali.jpnn.com, DENPASAR - Penolakan rencana proyek Terminal LNG oleh warga Desa Intaran, Sanur, Denpasar Selatan terus berlanjut.
Warga dari 20 Banjar Adat se-Desa Intaran, Sanur turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa, Minggu kemarin (7/8).
Unjuk rasa bertajuk Aksi Budaya Kebulatan Tekad 20 Banjar Adat ini diikuti kurang lebih seribuan massa.
Mereka menggelar aksi konvoi dipusatkan di perempatan Bypass Ngurah Rai sambil mengusung dan memasang baliho berukuran jumbo.
Baliho berisi tulisan penolakan pembangunan Terminal LNG di kawasan hutan mangrove Sanur itu ditandatangani langsung oleh Kelian Adat dari 20 Banjar se-Desa Intaran, Sanur.
"Keberadaan kami dan status kami juga merupakan bagian dari Sanur Kauh dan menjadi dasar bagi kami untuk ikut bersolidaritas," ujar Bendesa Adat Penyaringan, Made Adnyana.
Jro Bendesa Adat Intaran I Gusti Agung Alit Kencana kembali menegaskan penolakan keras warganya terhadap proyek kontroversial tersebut.
Ia juga mengingatkan pernyataan Gubernur Bali Wayan Koster yang menyebut pembangunan Terminal LNG tidak akan dilakukan di kawasan hutan mangrove Ngurah Rai.
20 Banjar Adat se-Desa Adat Intaran, Sanur, Denpasar satu suara, desak Gubernur Koster membatalkan proyek Terminal LNG
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News