Terminal LNG di Sanur Ditolak, Pakar Lingkungan: Bali Butuh Sumber Energi Bersih

Rabu, 29 Juni 2022 – 16:06 WIB
Terminal LNG di Sanur Ditolak, Pakar Lingkungan: Bali Butuh Sumber Energi Bersih - JPNN.com Bali
Pakar lingkungan Dr. Ketut Gede Dharma Putra dari Universitas Udayana (Unud). (Ketut Gede Dharma Putra for JPNN.com)

"Dari sisi ekonomi penggunaan gas memiliki nilai efisiensi yang signifikan," ujar peraih gelar magister kimia kelautan dari University of Wollongong, New South Wales, Australia ini.

Menurut Dharma Putra, penggunaan energi gas dalam sistem kelistrikan akan memberi stimulan kemandirian energi listrik bagi Bali.

Disinggung soal lokasi proyek Terminal LNG yang diributkan, Dharma Putra menepisnya dengan upaya minimalisasi dampak negatif.

"Bali berpengalaman mengelola kawasan proyek dengan recovery lingkungan lewat pendekatan sosial budaya yang tepat," ulasnya.

Terlebih menurutnya jika proyek itu memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan alam Bali.

Gelombang protes penolakan ini, menurutnya, bagian dari kendala-kendala di lapangan pascamelewati fase perencanaan.

“Di Indonesia persoalan penentuan lokasi proyek sering menimbulkan masalah," jelas doktor Bidang Budaya dan Lingkungan Universitas Udayana ini.

Reaksi masyarakat Desa Adat Intaran, Sanur soal rencana proyek Terminal LNG ini, menurut Dharma Putra, sebagai bentuk hal yang wajar.

Terminal LNG di Sanur ditolak masyarakat Desa Adat Intaran, pakar lingkungan ingatkan Bali butuh sumber energi bersih
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News