Jejak Ayahanda Bung Karno Pindah dari Singaraja ke Surabaya Terbongkar, Ternyata
Pada 6 Juni 1901, di rumah itu, Ida Ayu Nyoman Rai melahirkan bayi laki-laki ketika fajar matahari merekah.
Baca Juga:
Jabang bayi itu diberi nama Koesno, lalu berganti nama Soekarno.
Di kemudian hari, Soekarno menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia, juga terkenal dengan sebutan "Putra Sang Fajar".
Eddy Santoso mengatakan SDN Alun-Alun Contong saat ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sesuai SK Wali Kota Surabaya No. 188.45/242/436.1.2/2014 tertanggal 28 April 2014.
Sekolah itu merawat dengan baik artefak-artefak sejarah, yang disimpan dan dipajang dalam satu ruang kelas, seperti foto-foto masa lalu, papan tulis lipat, buku-buku zaman Belanda hingga piala-piala tempo dulu.
Guru kelas 4 SDN Alun-Alun Contong Dian Nur’ani menambahkan di zaman Pemerintahan Belanda, sekolah tersebut bernama Inslandzhe School Soeloeng.
Inslandzhe School Soeloeng adalah sekolah khusus pribumi di Sulung yang diresmikan pada 20 Desember 1900 oleh Asisten Residern Kontroler.
Kemudian berubah nama menjadi HIS (Hollandsch Islandsche School) No. 1 Pollackstraat (Soeloeng) pada 1914.
Jejak Ayahanda Bung Karno Raden Soekemi pindah tugas mengajar dari Singaraja, Bali ke Surabaya, Jawa Timur, terbongkar, ternyata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News