Proyek Bandara Bali Utara Masih Sumir, Mantan Gubernur Pastika Marahi Perwakilan World Bank
Menurut Made Mangku Pastika, untuk pembangunan infrastruktur di Bali haruslah berpijak pada lima hal.
Baca Juga:
Antara lain pro-growth (orientasi pada pertumbuhan), pro-poor (pengurangan kemiskinan), pro-job (dapat membuka lapangan kerja), pro-environment (kelestarian lingkungan) dan pro-culture (tidak bertentangan dengan budaya).
"Kalau tidak sesuai culture, ya tidak boleh. Mudah-mudahan penloknya segera dikeluarkan oleh kementerian," kata mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Yang menarik, Mangku Pastika mengaku sampai memarahi perwakilan World Bank di Kemenko Kemaritiman dan Investasi yang berdasar kajian mereka menyatakan tidak layak pembangunan bandara di Buleleng.
Kajian yang dilakukan perwakilan World Bank saat itu tanpa sepengetahuan Pemprov Bali dan menggunakan data maupun narasumber yang kurang kompeten.
Made Mangku Pastika berharap pemerintah segera memutuskan penetapan lokasi bandara. Di samping juga harus dipertimbangkan sumber pendanaan bandara.
"Punya duit apa enggak? Kalau sudah ada duit, bagaimana cara mengembalikan, kapan batas pengembaliannya, berapa penumpang yang ditargetkan dan sebagainya," papar Made Mangku Pastika. (antara/lia/jpnn)
Proyek Bandara Bali Utara sampai saat ini masih sumir. Mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku memarahi perwakilan World Bank
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News