Cuaca Panas Masih Terasa di Jawa, Bali dan Nusra, BMKG Ungkap Fenomena Ini

Minggu, 24 Oktober 2021 – 12:28 WIB
Cuaca Panas Masih Terasa di Jawa, Bali dan Nusra, BMKG Ungkap Fenomena Ini - JPNN.com Bali
Ilustrasi pancaran sinar matahari picu cuaca panas. (Dok.JPNN.com)

bali.jpnn.com, DENPASAR - Masyarakat Bali, Nusa Tenggara (Nusra) dan sebagian Pulau Jawa, tampaknya, masih harus bersabar dengan fenomena cuaca panas yang terjadi sejak awal bulan Oktober.

Dalam rilis resminya, Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko, mengatakan, pada bulan Oktober, kedudukan semu gerak matahari tepat berada di atas Pulau Jawa,

Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) dalam perjalanannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan September/Oktober dan Februari/Maret.

Karena itu puncak suhu maksimum sangat terasa di wilayah Jawa, Bali hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan itu,” ujar Urip Haryoko dalam rilis resminya.

Fenomena gerak semu matahari merupakan siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Karena itu, potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Cuaca panas juga bisa disebabkan karena faktor cuaca cerah.

Cuaca panas menyengat masih terasa di sebagian Pulau Jawa, Bali dan Nusra, BMKG ungkap fenomena gerak semu matahari pada bulan Oktober
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News