Petani dan Pengusaha Penggilingan Padi Bali Terkesan Program Electrifying Agriculture PLN
Semoga dengan menggunakan listrik PLN ini dapat membantu para petani, terimakasih PLN,” ungkapnya.
Baca Juga:
Hal sama diungkap pemilik penggilingan padi UD Sari Murni Utama di Desa Bengkel, Kediri, Tabanan, I Wayan Seger.
Seger memanfaatkan pemasangan listrik sebesar 82.500 VA untuk Polisher.
Alat ini untuk memisahkan beras dari kulit arinya atau dedak sehingga akan dihasilkan beras yang lebih bersih dan lebih putih.
Sebelumnya, Seger menggunakan mesin diesel 80 PK.
Namun, pasokan solar sebagai bahan bakar utama diesel makin sulit terpenuhi, sehingga dirinya beralih ke listrik.
Menurutnya setelah menggunakan mesin berbasis listrik, pekerjaan lebih nyaman karena mesin tidak mengeluarkan suara bising layaknya mesin diesel.
“Kami merasa lebih efisien karena sebelumnya menghabiskan Rp10 Juta untuk membeli solar, sekarang hanya membayar sekitar Rp6,5 Juta per bulan.
Selain itu produktivitas kami juga meningkat, 3 Kg per Kwintal beras sebelumnya menghasilkan 150 Ton per bulan sekarang setelah menggunakan listrik hasilnya 154.5 Ton atau naik 3 persen," kata Seger.
General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana mengatakan, program Electrifying Agriculture ini digagas untuk menjawab tantangan perekonomian yang kini terpuruk akibat pandemi.
Petani dan pengusaha penggilingan padi di Buleleng dan Tabanan menerima manfaat program Electrifying Agriculture yang digagas PLN
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News