Di Balik Kematian Putu Sudarma: Kebal Bisa Ular, Muntah Sebelum Ajal Menjemput
Gejala yang muncul dua jam setelah dipatuk ular itu antara lain, korban merasakan panas dingin. Seperti orang meriang. Juga sempat muntah-muntah.
“Sampai di rumah, korban sempat minum air putih. Tak lama kemudian, korban mengalami panas dingin disertai muntah-muntah,” kata Swandika didampingi Kapolsek Tampaksiring AKP Ni Luh Suardini.
Lantaran kondisinya kian kritis, keluarga segera membawa korban ke rumah sakit untuk segera mendapat pertolongan.
Namun, takdir berkata lain. Nyawa korban tak tertolong.
“Korban meninggal di rumah sakit. Kemudian, Rabu kemarin (25/8) dikubur siang kemarin pukul 12.00 siang," ungkap AKP Ni Luh Suardini.
Atas kepergian almarhum, Bhabinkantibmas Aiptu Wayan Swandika mengaku keluarga korban merasa bersedih.
"Keluarga sempat sedih, bahkan istri sempat pingsan, namun sudah mengikhlaskan kepergian korban," pungkasnya. (rb/dra/yor/JPR)
Sebelum tewas dipatok ular, Putu Sudarma mengaku biasa saja saat dipatok ular. Namun, dua jam usai dipatok, Sudarma mulai merasakan keanehan dalam tubuhnya
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News