PPKM Belum Ada Pengaruh Tekan Kasus Covid-19 di Bali, Jebolan Australia Ungkap Fakta Baru
bali.jpnn.com, DENPASAR - Kasus positif maupun aktif di Bali tak kunjung turun meski pemerintah memberlakukan PPKM sejak sebulan terakhir.
Masih tingginya kasus covid-19 di Bali, menurut jebloan Flinders University Australia, dr Pande Putu Januraga MD PhD, karena ada sejumlah faktor.
Pertama karena cakupan vaksin kedua masih belum memadai. Dia menyebut, vaksin kedua di Bali masih di angka 25 persen dari penduduk Bali.
Data terakhir satgas, vaksin pertama mencapai 102 persen, sementara vaksin kedua baru 30 persen. Kedua, menurut dosen FK Unud ini, PPKM Level 4 belum optimal mengurangi mobilisasi warga.
Terutama dari keluarga ke keluarga. “Terbukti kluster keluarga masih mendominasi,” ujar Ketua Unit Center for Publik di FK Unud ini dikutip dari Radarbali.id.
Ketiga, kata dia, PPKM Level 4 belum optimal mengurangi kegiatan berkumpul. Menurutnya, meski berkumpul dengan jumlah masif bekurang, berkumpul skala kecil masih terjadi di mana-mana.
Kondisi ini terjadi lantaran banyak orang Bali yang tidak punya pekerjaan karena terdampak pandemi covid-19.
“Nasib jelek justru ini pas musim orang melakukan upacara adat, PPKM tidak membuat upacara dan kegiatan berkumpul berkurang jauh, semua tetap jalan,” kata dr Pande Januraga.
Pemberlakuan PPKM belum berhasil menekan angka kasus covid-19 di Bali. Justru penyebaran covid-19 kian merata di Pulau Dewata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News