Jelang FIFA Matchday: Karantina Atlet Terlalu Lama, Federasi Olahraga Kompak Minta Diperpendek, Berikut Alasannya

Kamis, 20 Januari 2022 – 16:25 WIB
Jelang FIFA Matchday: Karantina Atlet Terlalu Lama, Federasi Olahraga Kompak Minta Diperpendek, Berikut Alasannya - JPNN.com Bali
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kiri) dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berdiskusi dalam rapat yang membahas terkait usulan diskresi atau kelonggaran karantina untuk atlet dari luar negeri di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Foto: ANTARA/HO-NOC Indonesia

bali.jpnn.com, JAKARTA - Federasi olahraga nasional secara kompak sepakat menyuarakan permintaan kepada pemerintah terkait kelonggaran masa karantina bagi para pelaku olahraga yang datang dari luar negeri.

PSSI (sepak bola), PP PELTI (tenis), PODSI (dayung), Perbakin (menembak), dan PABSI (angkat besi) menyampaikan keresahan mereka terkait kebijakan karantina.

Dalam rapat bersama tersebut Plt Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa federasinya saat ini sedang dalam situasi sulit karena kebijakan masa karantina di Indonesia membuat sejumlah negara membatalkan rencana kedatangannya ke Tanah Air.

“Ada beberapa event sepak bola, seperti FIFA Matchday 24 dan 27 Januari di Bali melawan Bangladesh, tetapi mereka membatalkan kedatangannya karena prokes di negara kita. Itu tidak nyaman. Dalam kesempatan ini, seperti disampaikan Ketua KOI, ada beberapa hal di olahraga yang perlu diberikan diskresi. Kami harap bisa mendapatkannya untuk laga Timnas melawan Timor Leste,” ucap Yunus Nusi dalam siaran pers KOI, Rabu (19/1).

Begitu juga Perbakin dan Pelti yang akan mengadakan turnamen internasional dalam waktu dekat. 

Perbakin akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia ISSF Grand Prix Rifle/Pistol pada 8-18 Februari. 

Sementara Pelti menjadi penyelenggara saat Tim Davis Indonesia menjamu Venezuela pada Playoff World Group II Davis Cup, 4-5 Maret.

“Ada 12 negara di Kejuaraan Dunia ISSF, tetapi ada beberapa negara mengundurkan diri karena aturan karantina. Mereka ingin agar sistem bubble bisa diterima di Indonesia. Aturan e-visa juga berpotensi menghambat kedatangan kontingen karena harus ada pernyataan resmi tertulis dari pemerintah untuk keperluan karantina. Kami berharap, paparan dari KOI terkait diskresi karantina bisa dipenuhi,” ujar Sekjen Perbakin Hendry Oka.

Jelang FIFA Matchday: masa karantina atlet dirasa terlalu lama, federasi olahraga kompak minta diperpendek, berikut alasannya
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News