Kampanye Koster – Giri Jadi Ajang Pelestarian Budaya, Guru Besar ISI Angkat Bicara
Bali tak seperti daerah-daerah lain yang mengandalkan potensi alam seperti emas, minyak bumi, batu bara dan lainnya.
Potensi alam akan berdampak pada lingkungan jika terus-menerus dikeruk, sementara nilai seni budaya di Bali akan abadi jika terus dijaga dan dilestarikan.
"Oleh karena itu, budaya Bali harus terus dimajukan," kata Koster.
Kini Koster, telah membawa Bali masuk dalam pembangunan Bali masa depan berpedoman pada Undang-Undang Provinsi Bali dan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023.
Peraturan daerah itu mengatur tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025 - 2125, dengan memperkuat dan memajukan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali.
Selain itu juga melakukan pengendalian alih fungsi lahan produktif dan sawah, program kedaulatan pangan, Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih, mewujudkan SDM Bali Unggul, meningkatkan pembangunan infrastruktur dan transformasi ekonomi.
Upaya itu juga diimbangi oleh Wayan Koster dengan melakukan pemerataan pembangunan di Pulau Bali, melalui pembangunan infrastruktur.
Seperti pembangunan kawasan suci Pura Agung Besakih, Pusat Kebudayaan Bali (dalam proses), Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, shortcut Singaraja – Mengwitani, Pelabuhan Sanur-Denpasar Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida, Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan dan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi. (lia/JPNN)
Paslon Gubernur Bali Nomor 2 Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) selalu melibatkan pentas seni dan budaya dalam setiap agenda kampanye.
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News