Imigrasi Panen Tangkapan, Jaring 312 WNA di Bali yang Dijamin PMA Bermasalah

“Saat ini mereka sedang dalam tahap pemeriksaan,” ucapnya.
Total dalam dua operasi yang diadakan bersama kepolisian, kejaksaan dan BKPM itu menjaring 312 orang WNA.
Selain dua operasi tersebut, Imigrasi juga mengawasi 208 WNA di Bali yang disponsori oleh 43 perusahaan diduga fiktif dan sebanyak 48 WNA di antaranya sudah dideportasi.
"Komitmen kami untuk melakukan pengawasan dan penindakan hukum seoptimal mungkin di Indonesia," imbuh Saffar Godam.
Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Ditjen Imigrasi Brigjen Yuldi Yusman mengatakan mayoritas WNA yang dideportasi berasal dari China, Rusia, Pakistan, India dan Australia dengan bidang usaha perdagangan dan jasa konsultan.
Brigjen Yuldi Yusman menambahkan NIB dari 267 perusahaan itu telah dicabut karena tidak memenuhi komitmen nilai minimal investasi bagi PMA, yakni mencapai Rp 10 miliar.
"Operasi Wira Waspada akan dilaksanakan berkelanjutan di seluruh Indonesia utamanya yang memiliki aktivitas tinggi WNA," tutur Brigjen Yuldi Yusman. (lia/JPNN)
Ditjen Imigrasi menjaring 312 WNA dalam operasi gabungan Wira Waspada periode Januari - Februari 2025 di Bali yang dijamin PMA bermasalah.
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News