Bali Jadi Destinasi Wisata tak Direkomendasikan 2025 Versi Media Fodor’s
Menurut Kadispar Bali, tingkat hunian kamar masih 80 persen, cuma terkonsentrasi di selatan saja, kadang-kadang ada yang musim puncak 90 persen, tetapi kalau di seluruh Bali ketersediaan kamar masih banyak.
“Belum terjadi pemerataan.
Jadi, tantangannya mengenalkan wisatawan dengan daerah Bali utara, timur, dan barat, agar tidak menumpuk di Selatan,” ujar Kadispar Bali.
“Kami sudah menyusun pola perjalanan itu.
Kami sudah bekerja sama dengan kampus Universitas Udayana, jadi itu untuk Bali timur, utara, dan barat,” kata Kadispar Bali Tjok Pemayun.
Kadispar Bali mengakui terjadi lonjakan kunjungan di luar prediksi jika melihat situasi selama COVID-19, lonjakan ini sejalan dengan meningkatnya alih fungsi lahan, sehingga Pemprov Bali harus perlahan menata.
“Jadi, tidak ada alasan bahwa Bali overtourism.
Bahwa Bali tidak direkomendasi kunjungan, kan Bali secara keseluruhan bisa dikunjungi kemana-mana, Bali masih sangat layak dikunjungi tidak hanya sekarang, tetapi setiap saat,” tuturnya. (lia/JPNN)
Bali bersama 14 destinasi wisata dunia lain masuk dalam daftar tidak direkomendasikan oleh media travel asing, Fodor’s pada 2025, Kadispar Bali merespons
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News