Ekonomi Bali Tumbuh 6,04 Persen, Momentum Incar Wisman Berkelas Bukan Turis Sandal Jepit

Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana menambahkan dengan dicabutnya status darurat kesehatan global Covid-19 itu, akan menjadi momentum bagi Bali untuk menerapkan turis yang berkualitas.
“Ketika mobilitas kembali normal, maka (pariwisata) Bali harus dijual mahal.
Dalam arti, (hanya) turis berkualitas (yang bisa) datang ke Bali,” ujarnya.
Untuk mendukung wisatawan berkualitas, perlu didorong sosialisasi dan promosi guna menjaring turis berkualitas, yang membelanjakan uangnya lebih besar sehingga berdampak kepada ekonomi Bali.
Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana juga mengusulkan dalam jangka panjang mendatang pembayaran visa kedatangan langsung atau Visa on Arrival (VoA) lebih mahal hingga opsi retribusi yang dikenakan kepada wisatawan asing datang ke Bali.
“Kalau sekarang kan (wisatawan asing) bebas masuk dengan misalnya sandal jepit sudah bisa ke Bali sehingga Pulau Dewata sesak, sedangkan pengeluaran mereka kecil, belum berdampak ke ekonomi,” imbuhnya.
Direktur Jenderal WHO resmi mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk Covid-19 pada Jumat (5/5) lalu.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan Indonesia sebelumnya sudah bersiap bertransisi dari pandemi ke endemi seusai berkonsultasi dengan WHO.
Berdasarkan data BPS pada triwulan 1 2023, ekonomi Bali tumbuh 6,04 persen, Prof Raka Suardana: jadi momentum incar wisman berkelas bukan turis sandal jepit
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News