Menikmati Kintamani Sambil Cicipi Mujair Nyat-nyat, Serasa Hidup di Atas Awan

Selain menyuguhkan pemandangan puncak gunung, Danau Batur, udara yang sejuk, dan sering kali kita berada di atas awan.
Meski berada di daerah yang jauh dari pantai dan laut, tetapi Kintamani menjadi satu-satunya destinasi wisata yang dianugerahi pegunungan dan danau yang cantik.
Kintamani berasal dari Bahasa Sansekerta yakni Cintamani.
Dalam kitab Weda, Cintamani artinya suatu yang dapat memberikan kebahagiaan lahir dan batin, wahya adhyamitka (Bhukti Mukti).
Wajarlah Raja Singha Mandhawa memberikan izin kepada bhiksu untuk membangun pertapaan di Bukit Cintamani.
Menurut catatan ((almarhum) I Nyoman Singgin Wikarman , tokoh, penggemar sastra kuno dari Kecamatan Kintamani, Bangli, Cintamani adalah suatu tempat yang diyakini dan dirasakan dapat memberikan kebahagiaan bagi yang menempatinya. (antara/lia/jpnn)
Menikmati keindahan panorama alam Kintamani sambil mencicipi ikan Mujair Nyat-nyat, serasa hidup di atas awan
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News